LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
PUSLITBANG TEKMIRA




 






Oleh :
Memayu Hayuning
1163048
D3TI/1B



POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG
2017

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di Puslitbang tekMIRA ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Akhirnya, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan kunjungan Industri ini.

   

Bandung, 11 April 2017
Penulis


DAFTAR ISI







                   



                                          BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


KI(Kunjungan Industri) merupakan salah satu kegiatan pembelajaran diluar lingkungan kampus dengan melihat secara langsung bagaimana keadaan dan situasi kerja yang sebenarnya sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja dibidangnya masing-masing terutama untuk dibidang IT.
Kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan yang diadakan setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa/i wajib mengikuti kegiatan ini. Kunjungan industri hanya sebatas melakukan observasi pada suatu industri saja. Melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada narasumber secara langsung.
Selain itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa/i mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia kerja atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia kerja yang nyata khususnya bidang IT agar nantinya mahasiswa terbiasa ketika benar benar terjun di dunia kerja. Disisi lain, pihak Perguruan Tinggi juga menginginkan adanya dampak jangka panjang dari diselenggarakannya kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran para lulusan yang professional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap bersaing di kerja atau industri.

1.2. Tujuan


Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi mahasiswa/mahasiswi sebagai  berikut:
1.      Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja khususnya di bidang TI.
2.      Memberi informasi tentang software dan hardware pada perusahaan khususnya di Puslitbang tekMIRA.
3.      Memberikan pandangan dan wawasan dan khususnya pada Dunia Usaha dan Industri.
4.   Memberikan pandangan dan Wawasan Khususnya pada Dunia Usaha dan Industri.

1.3 Manfaat


Kunjungan di Puslitbang tekMIRA ini di harapkan dapat memiliki manfaaat bagi para mahasiswa di antaranya siswa dapat mengetahui dan lebih mengerti sistem penggunaan teknologi di dunia industri. Dan juga Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan. Membantu mahasiswa melaksanakan program magang. Dan juga
Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.  Membantu mahasiswa melaksanakan program magang.

1.4 Lokasi

Lokasi kunjungan industri berada di Jl. Jend. Sudirman No.623, Wr. Muncang, Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat 40211, Indonesia.

1.5 Waktu

Kesempatan kali ini, pihak Perguruan Tinggi mengadakan kegiatan kunjungan industri ke Puslitbang tekMIRA pada tanggal 11 April 2017.

BAB II PEMBAHASAN


2.1.                       Profil Puslitbang tekMIRA


Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,disingkat Puslitbang tekMIRA, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangandan Energi No. 548 Tahun 1976, tanggal 11 November 1976 Pusat Pengembangan Teknologi Mineral Bandung diresmikan, yang merupakan gabungan atas Akademi Geologi dan Pertambangan (AGP) dengan Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian (BPTPBG) yang telah berjalan sejak tahun 1960. Bergabungnya kedua balai ini menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) diresmikan pada tanggal 11 November 1976 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.548 tahun 1976. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tahun 1984 yang merupakan penyempurnaan atas Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 132 tahun 1979, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral adalah unit pelaksana teknis dibidang pengembangan teknologi mineral di lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pertambangan Umum. Selanjutnya, pada Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1748 Tahun 1992, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) dipecah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (PPPTM) dan Pusat Pendidikan Tenaga Pertambangan (PPTP) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1748 tahun 1992.Pada tahun 2000 terjadi perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, menyusul era reformasi yang diikuti oleh demokratisasi di berbagai bidang, dan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000, Departemen Pertambangan dan Energi (DPE) secara resmi berganti nama menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Atas dasar Keppres tersebut, selanjutnya dikeluarkan SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 150 Tahun 2000 dan Nomor 1915 Tahun2000 yang keduanya mengatur tentang organisasi di lingkungan DESDM. Restrukturisasi yang terus berlanjut, antara lain menghasilkan reaktualisasi visi dan misi DESDM, pembentukan Badan Litbang ESDM berikut visi dan misinya, serta pergantian nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (PUSLITBANG tekMIRA) yang kini berada di bawah Badan Litbang ESDM.



Gambar 1. Gedung PUSLITBANG tekMIRA
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara adalah pelaksana tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral di bidang geoteknologi tambang, teknologi penambangan, eksploitasi air tanah, teknologi pengolahan mineral, teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara, teknologi lingkungan pertambangan, tekno-ekonomi mineral dan batubara,dan teknologi informasi pertambangan serta pelayanan jasa teknologi mineral dan batubara yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

2.2.                       Penerapan Teknologi di Puslitbang tekMIRA


3.2.1.      Perangkat Software dan Hardware

Guna menunjang kegiatan penelitian, Puslitbang tekMIRA  didukung oleh perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), antara lain :

a.       Perangkat keras (hardware)
-            Crawler Rock Drill (CRD)
-            Pemboran Inti
-            Bor Air
-            Buldozer
-            Excavator
-            Grader
-            Loader
-            Compressor
-            Peralatan survei topografi (GPS Geodesic,Gravitimeter, Vibration Monitor,  Borehole Image Processing System, serta peralatan Geofisik dan Geolistrik)

b.      Perangkat lunak (software)
-            DATAMINE (perencanaan tambang sampai dengan rehabilitasi tambang)
-            GALENA
-            FPC (Fleet Production Cost)
-            V-NET PC (ventilasi)
-            KAZEMARU (ventilasi)
-            VISUAL MODFLOW 3.1 (simulasi dan permodelan air tanah)
-            SMS (Surface Water Modelling System)
-            Penginderaan jauh (ERMAPPER, PCI)
-            UDEC dan 3Dec

3.2.2.      Sistem Informasi

Sejak tahun 1980 hingga sekarang, Puslitbang tekMIRA, dikenal salah satu produknya dari hasil pemanfaatan teknologi informasi. Selama kurun waktu tersebut sudah banyak sistem informasi yang dibuat dan dipakai untuk kalangan sendiri ataupun untuk instansi di luar Puslitbang tekMIRA.
Kebutuhan Sistem Informasi (SI) Puslitbang tekMIRA, Badan Litbang dan Departemen ESDM akan terus meningkat sejalan dengan semakin disadarinya manfaat penggunaan sistem pengolahan data yang menggunakan komputer, serta kebijakan dalam pemanfaatan teknologi informasi yang semakin terus mendukung.


Pada awalnya, teknologi informasi di Puslitbang tekMIRA dimanfaatkan terbatas untuk mendukung pengelolaan data eksplorasi pertambangan, dan sebagian kecil sistem informasi pengelolaan administrasi. Sebagai contoh aplikasi sistem yang dibangun, antaranya adalah : Indonesian Mining Minerals Information System (IMMIS), Coal Exploration Data System (COLAEX), Geostatistic, Aplikasi grafis, Kepegawaian, Keuangan, dll. Seluruh aplikasi dibuat dengan bahasa pemograman COBOL, FORTRAN, dan BASIC. Sedangkan mesin komputer yang dipakai adalah IBM-S34 (1980), General Automation (1983), DEC-VAX-11/780 (1985), DEC-XL40 (1985), PDP-11 (1985), dan PC-XT (1989).


Pada kurun waktu ini, perkembangan teknologi informasi di Puslitbang tekMIRA sangat berkembang pesat, selain karena aplikasi sistem informasi sangat diperlukan untuk mendukung operasional teknis juga diperlukan untuk menunjang kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu perangkat keras yang dimiliki pun mengalami perkembangan yang signifikan. Aplikasi pemetaan potensi dan wilayah pertambangan, yang sebelumnya dibuat sendiri mempergunakan QuickBasic dan C++, sejak tahun 1996 digunakan software yang sudah ada dipasaran, seperti MapInfo, ArcInfo dan ArcView, serta untuk aplikasi penginderaan jarak jauh digunakan ER-Mapper. Pada tahun 1997, infrastruktur jaringan juga diperbaharui mempergunakan kabel fiber optic dan UTP dengan topologi start. Pada saat itu pula teknologi internet mulai dikembangkan untuk kebutuhan browsing, mail, dan transfer file. Sedangkan pembangunan aplikasi sistem sebagian besar sudah dialihkan dari basic sistem VAX-VMS (DEC-VAX) ke DOS dan Windows (PC). Dari perkembangan perangkat keras yang disertai sistem operasi dari yang berbeda, maka sistem aplikasi yang ada dan perlu penyesuaian (konversi) dengan lingkungan yang ada pada mesin-mesin tersebut, di samping pembuatan sistem aplikasi yang benar-benar baru.
Hasil pengembangan dan pembangunan aplikasi sistem pada kurun waktu tersebut, diantaranya sebagai berikut :


1.      Sistem Informasi yang dikembangkan pada tahun 1991-1995.
SI KP/SIPD, Sistem Potensi Sumberdaya Mineral, Sistem Supply/Demand Komoditi Mineral, Sistem Filing Kimia Fisika Mineral, SI Perpustakaan, PC COLEX, SI Export/Import Mineral Indonesia, SI Tatalaksana Kearsipan, SI Pemetaan Potensi Mineral, SI Monitoring Produksi dan Pemasaran, SI Kepegawaian Versi PC, SI Pengelolaan peminjaman dokumen, SI Retribusi BG Golongan C, SI Inventarisasi Barang, SI Penggunaan BGI, Aplikasi SIG Pertambangan, Pengolahan Data Pertambangan (KK, KKs, KP, SIPD), dan SI Retrieval Mutu BGI.

2.      Sistem Informasi yang dikembangkan pada tahun 1996-2000
Implementasi SI Pencadangan Wilayah Pertambangan, Implementasi SI Perizinan Wilayah Pertambangan, SI Karakteristik Pemanfaatan Batubara, SI Pengendalian Bahan-bahan Kimia, Aplikasi SIG Pertambangan untuk Daerah Tingkat II, Sistem Perhitungan Kekuatan Batuan pada terowongan bawah tanah, Perhitungan Numerik Elemen Diskrit Batuan Diskontinu, Sistem penyajian informasi mineral industri non-logam, Sistem penentuan jenis penyangga terowongan bawah tanah, dan Sistem Database Batubara

3.      Sistem Informasi yang dikembangkan pada tahun 2001-sekarang
Pada kurun waktu ini, aplikasi sistem informasi yang dibangun dan dikembangkan mulai diarahkan berbasiskan internet, baik untuk kebutuhan otomatisasi pengolahan data maupun promosi hasil-hasil litbang di dalam website. Untuk kebutuhan tersebut perangkat lunak (software) yang digunakan diantaranya Ms-Access, MS-SQL Server, Visual Basic, Delphi, Macro Media (Dream weaver, Firework, Flash), Visual Studio.Net Enterprise Developer, MapXtrem, Geomedia Developer, Geomedia WebMap, dan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan jaringan intranet/internet setiap tahun secara bertahap dikembangkan, baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sistem komunikasi ke global internet. Kondisi terakhir sampai 2003, komunikasi ke global internet mempergunakan komunikasi VSAT ke SpeedCast.com (Hongkong) dengan bandwidth 256 kbps. Sedangkan untuk kebutuhan integrasi dengan Instansi lain di bawah DESDM di Bandung telah disiapkan perangkan Radio 2.4 GHz dengan antenna sectoral 3600.
Sedangkan hasil pembangunan dan pengembangan aplikasi sistem pada tahun 2001 sampai dengan 2003, diantaranya adalah : Sistem Database Batubara, Sistem Database Hasil-hasil Litbang, SI Monitoring Alat Tambang, SI Monitoring Kemajuan Tambang, SI Monitoring Kerjasama Litbang berbasis Web, Otomatisasi administrasi pengujian batubara di Laboratorium Batubara, Sistem Penjualan Online Produk dan Jasa tekMIRA, Sistem pemetaan online (WebMapping).


BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam Kunjungan Industri di Pulitbang tekMIRA, dengan adanya kunjungan tersebut mahasiswa bisa mengetahui penggunaan teknologi  sistem IT yang ada di tekMIRA. Dan mahasiswa bisa sedikit membayangkan dan mendapat gambaran seperti apa dunia kerja yang sebenarnya.

3.2. Saran

Adapun saran yang dapat di paparkan  adalah sebagi berikut:
  • Diharapkan agar mahasiswa mampu menerapkan teknologi kedepannya lebih baik
  • Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
  • Tetaplah menjadikan kunjungan industri sebagai sarana mahasiswa untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. 

Komentar